Tragis! 3 Warga Flores Jadi Korban Anjing Rabies Meninggal Dunia

Kabar duka menyelimuti Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak tiga warga dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban anjing rabies dalam beberapa waktu terakhir. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya penyakit rabies.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur yang dirilis pada Minggu, 13 April 2025, ketiga korban anjing rabies tersebut berasal dari kecamatan yang berbeda. Kasus pertama menimpa seorang anak berusia 7 tahun dari Kecamatan Adonara Timur yang meninggal pada akhir Maret lalu. Disusul kemudian dua kasus kematian lainnya pada awal April ini, masing-masing dari Kecamatan Larantuka dan Kecamatan Ile Mandiri. Ketiga korban dilaporkan tidak mendapatkan penanganan Vaksin Anti Rabies (VAR) setelah digigit anjing yang terinfeksi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Senja Wulandari, M.Kes., dalam konferensi pers yang diadakan di kantornya pada Minggu siang, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. “Kami sangat berduka atas meninggalnya tiga warga kita akibat gigitan anjing rabies. Ini menunjukkan betapa berbahayanya penyakit rabies jika tidak segera ditangani,” ujarnya. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk segera mencuci luka bekas gigitan anjing dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit, serta segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan VAR.

Lebih lanjut, Kapolres Flores Timur, AKBP. Antonius Ginting, S.I.K., M.H., melalui Kasat Binmas, IPTU. Heri Santoso, saat melakukan sosialisasi pencegahan rabies di Desa Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, pada Sabtu, 12 April 2025, juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya rabies dan langkah-langkah pencegahannya. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga hewan peliharaan mereka, terutama anjing, agar tidak berkeliaran bebas dan segera divaksinasi rabies. Jika ada kasus gigitan anjing, segera laporkan kepada petugas kesehatan atau dinas terkait,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur saat ini tengah berupaya keras untuk menanggulangi penyebaran rabies, termasuk dengan melakukan vaksinasi massal pada hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rabies dan cara penanganannya juga terus digencarkan.

Informasi Penting Terkait Penyakit Rabies:

  • Cara Penularan: Rabies ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau air liur hewan yang terinfeksi virus rabies.
  • Gejala Rabies pada Manusia: Gejala awal bisa berupa demam, sakit kepala, lemas, dan nyeri di lokasi gigitan. Selanjutnya dapat timbul gejala khas seperti takut air (hidrofobia), takut cahaya (fotofobia), hiperaktif, dan kelumpuhan.
  • Pencegahan Rabies: Vaksinasi hewan peliharaan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan segera mencuci luka bekas gigitan hewan dengan sabun dan air mengalir.
  • Pentingnya Vaksin Anti Rabies (VAR): VAR sangat efektif mencegah rabies jika diberikan segera setelah terpapar virus rabies melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.
  • Rabies Mematikan: Jika gejala klinis rabies sudah muncul pada manusia, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal.

Tragedi meninggalnya tiga warga Flores akibat menjadi korban anjing rabies ini menjadi peringatan keras akan bahaya penyakit rabies dan pentingnya tindakan pencegahan serta penanganan yang cepat dan tepat.